Senin, Februari 02, 2009

KURANGNYA KESERIUSAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENANGANI PEMADAMAN LISTRIK DI MIMIKA


Oleh: Leonardus Tumuka

Seiring pesatnya perkembangan pembangunan daerah, yang kian nampak adalah bahwa kemajuan pembangunan telah mencapai level yang signifikan pula, asumsi mengenai kesiapan daerah terhadap kemajuan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari berhasilnya pembangunan daerah yang didambahkan oleh masyarakat. Di sisi lain pembangunan merupakan hal yang sangat didambahkan oleh masyarakat pada umumnya, terutama masyarakat daerah, namun di sisi lain dambaan tersebut dapat hanya menjadi dambaan belaka dengan asumsi berlebihan yang bentuknya buram.

Pembangunan menurut pandangan masyarakat adalah ketersediaan segala aspek yang menjembatani pemenuhan kebutuhan, dimana tercapainya kebutuhan masyarakat adalah hal yang mutlak diperlukan namun hal itu belum menjadi prioritas.

Maju maupun mundurnya pembangunan pun tidak dapat dipisahkan dari fasilitas pendukung yang menyertai pembangunan tersebut. Tanpa adanya fasilitas pendukung, tentu perkembangan pembangaunan yang diidam-idamkan hanya akan menjadi sebuah hal yang sangat mustahil. Berkaitan dengan hal tersebut, maka timbul kemudian pertanyaan, bahwa apakah fasilitas yang dimaksud telah dapat terpenuhi dan dinikmati oleh masyarakat? Boleh dikatakan “sudah”, boleh juga “tidak”.

Kenapa sudah? Ya tentu karena sebagian infrastruktur telah dibangun dan apa yang ada dinikmati saja sudah merupakan hal yang cukup, apapun yang terjadi merupakan hal yang wajar dan hendaknya dicukupkan menurut porsi masing-masing.

Bagaimana dengan “tidak”? Sebenarnya bukan tidak tetapi kurang proporsional. Alasannya jelas, daerah dengan kekuatan ekonomi yang cukup besar dengan PAD terbesar ke-4 setelah Kab. Kutai Kartanegara dengan alokasi APBD sebesar Rp 934 Miliar, sebanyak Rp 600 Miliar untuk belanja publik yang tercakup dalam 779 kegiatan (http://menotimika.wordpress.com/) hendaknya dapat memenuhi kebutuhan daerah. Artinya sudah selayaknya berlogika bahwa anggaran sebesar itu sudah dapat mengimplikasikan mengenai tingkat kemakmuran daerah dengan tersedianya fasilitas daerah.

Pemadaman listrik yang terus-menerus entah bergiliran atau tidak, sebenarnya merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan. Perlu diketahui bahwa sebagian sector usaha yang berkembang di Mimika bergantung pada Listrik. Bagaimana implikasinya jika listrik tersu mengalami pemadaman? Yang jelas akibatnya investor pun akan mempertanyakan kesinambungan investasinya, terutama untung atau ruginya usaha tersebut. Ini akan berimplikasi terhadap PAD, yang mana akan menyebabkan pengurangan pendapatan daerah.
Akibat lain adalah para siswa yang menghadapi ujian harus mengalami kesulitan karena penerangan yang kurang memadai. hasil yang hendak diraih pun kurang memuskan, serta dampak-dampak lainya akaibat pemadaman Listrrik.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka Pemerintah Daerah Mimika sebagai pemegang wewenang pengaturan pembangunan serta kesinambungan kemajuan daerah hendaknya bertindak serius dalam menangani hal tersebut. Karena Listrik merupakan hal yang sangat vital selain sumber-sumber pendukung pembangunan vital daerah lainnya, maka mengatasi pemadaman litrik hendaknya dijadikan sebagai prioritas selain prioritas terhadap sector pendukung pembangunan lainnya. Semoga harapan tersebut menjadi nyata.

1 komentar:

  1. saya sebagai warga baru timika juga menayangkan sikap lamban PLN juga pemda yang tidak bereaksi terhadap masalah yang berlarut-larut ini. sangat disesalkan karena banyak waktu produktif menjadi sia-sia ketika tidak ada sumberdaa listrik. bagi perkembangan teknologi informasi juga tersendat-sendat, akan sangat mengutungkan bagi warga timika kalau masalah ini terselesaikan dan jelas akan berimplikasi baik bagi kemajuan timika dalm semua sektor.

    BalasHapus